Pengertian
IQ, EQ dan SQ
IQ
(Intelligence Quotients) merupakan kecerdasan intelektual, artinya adalah
ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan juga rasio seseorang untuk
dapat menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi fakta. Intinya adalah sesuatu yang berhubungan
intelegensi seseorang.
EQ
(Emotional Quotients) merupakan kecerdasan emosional, yaitu kemampuan mengenali
perasaan diri sendiri dan juga perasaan orang lain, maksud dari mengenali
disini adalah, bagaimana seseorang itu dapat memahami bagaimana membuat hatinya
nyaman, dapat memotivasi diri sendiri serta dapat juga mengerti bagaimana
suasana hati orang lain, sehingga dapat memberikan respon yang baik.
SQ
(Spiritual Quotients) merupakan kecerdasan spiritual, maksudny kecerdasan yang
mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang mempunya kemampuan
dan juga kepejkaan dlam melihat makna yang ada dibalik keadaan apa adanya. .
Dengan adanya kecerdasan ini akan membawa pada kebahagiaan hakikinya. Karena akan timbul suatu kepercayaan diri
pada diri seseorang dengfan melihat apa kelebihan yang dimilikinya, karena
sudah menjadi kodrat manusia memiliki suatu kelebihan dan kekurangan, hanya
saja, jarang seseorang mengetahui kelebihannya yang dapat memunculkan potensi
terbaiknya, sehingga terjadi hubungan yang baik dalam pekerjaan, keluarga dan
tentunya hubungan dengan Sang Maha Pencipta.
Penerapan IQ, EQ dan SQ Dalam Dunia
Pendidikan
Saat ini banyak dilakukan
penelitian-penelitian mengenai ketiga hal ini, dan hasilnya adalah jika seorang
pemimpin hanya mengandalkan IQ atau kecerdasannya saja itu belum cukup, karena
yang terjadi pada visi dan misinya hanyalah materialistis, matematis dan
pragmatis, dengan mengenyampingkan hal berbau spiritual. Mempunyai IQ yang
tinggi dalam dunia pendidikan memang penting, karena akan lebih memudahkan
dalam menangkap materi pembelajaran, namun dalam kenyataannya orang yang
memiliki IQ tinggi kurang baik dalah hal bersosialisasi dengan orang, hidupnya
individualis tidak peka terhadap lingkungan. Oleh karena itu memiliki IQ yang
tinggi saja tidak cukup, karena hakikatnya manusia adalah makhluk social yang
tentunya saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Setelah memiliki IQ yang baik, EQ
atau kecerdasan dalam bagaimana berhubungan dengan orang lain, dengan teman
sekelas, dengan dosen dan tentunya dengan masyarakat, karena mahasiswa
dipersiapkan untuk terjun langsung dalam kehidupan masyarakat. Setelah memiliki
IQ yang tinggi artinya kita dapat mendapatkan nilai yang baik dalam pelajaran
dan juga kita telah memiliki EQ yang baik yaitu dapat bersimpati dan berempati
terhadap orang lain, artinya kita mengerti bagaimana menempatkan diri kita
dalam kehidupan bermasyarakat, mengerti bagaimana memotivasi diri kita sendiri.
Namun ini semua belum cukup, ada suatu hal yang sering kita lupakan, contuhnya
adalah jika seseorang yang mempunyai IQ tinggi, dia lulus kuliah dengan IPK
cumlaude dan dikenal baik oleh setiap orang, setelah itu dia bekerja di suatu
perusahaan bonafit dan mendapatkan jabatan yang tinggi dengan gaji yang tinggi.
Menurut penglihatan kasat mata sudah dibilang sukses dan bahagia, namun apakah
sebenarnya sudah bahagia? inilah sebenarnya inti dari kehidupan, yaitu mencari
kebahagiaan, kebahagiaan yang hakiki akan terjadi jika kita dapat mengolah
kecerdasan spiritual kita (SQ). dengan SQ kita dapat menyeimbngkan pekerjaan,
keluarga dan trentunya yang paling utama adalah hubungan dengan Sang Pencipta
alam semesta dan isinya ini. Jadi dalam dunia pendidikan IQ, EQ dan SQ haruslah
seimbang, dengtan IQ yang baik seorang siswa akan dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik, dengan EQ yang baik dia akan dapat bersosialisasi dengan baik,
akan memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, karena kejujuran sangatlah penting
dalam dunia pendidikan, dia akan mengerjakan ujian dengan penuh kejujuran,
mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, dan yang terakhir adanya SQ agar
siswa memiliki kepercayaan diri, memiliki ketenangan hati dan tentunya
mengetahui cara mendapatkan kebahagiaan. Karena dengan ketenangan hati proses
belajar akan berjalan dengan baik, tidak ada rasa terpaksa, kita menjalaninya
dengan senang hati dan tentunya akan lebih memudahkan dalam menangkap
pembelajaran.