Kamis, 18 Juli 2013

Pengertian IQ, EQ dan SQ
IQ (Intelligence Quotients) merupakan kecerdasan intelektual, artinya adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan juga rasio seseorang untuk dapat menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi fakta.  Intinya adalah sesuatu yang berhubungan intelegensi seseorang.
EQ (Emotional Quotients) merupakan kecerdasan emosional, yaitu kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan juga perasaan orang lain, maksud dari mengenali disini adalah, bagaimana seseorang itu dapat memahami bagaimana membuat hatinya nyaman, dapat memotivasi diri sendiri serta dapat juga mengerti bagaimana suasana hati orang lain, sehingga dapat memberikan respon yang baik.
SQ (Spiritual Quotients) merupakan kecerdasan spiritual, maksudny kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang mempunya kemampuan dan juga kepejkaan dlam melihat makna yang ada dibalik keadaan apa adanya. . Dengan adanya kecerdasan ini akan membawa pada kebahagiaan hakikinya.  Karena akan timbul suatu kepercayaan diri pada diri seseorang dengfan melihat apa kelebihan yang dimilikinya, karena sudah menjadi kodrat manusia memiliki suatu kelebihan dan kekurangan, hanya saja, jarang seseorang mengetahui kelebihannya yang dapat memunculkan potensi terbaiknya, sehingga terjadi hubungan yang baik dalam pekerjaan, keluarga dan tentunya hubungan dengan Sang Maha Pencipta.
Penerapan IQ, EQ dan SQ Dalam Dunia Pendidikan

Saat ini banyak dilakukan penelitian-penelitian mengenai ketiga hal ini, dan hasilnya adalah jika seorang pemimpin hanya mengandalkan IQ atau kecerdasannya saja itu belum cukup, karena yang terjadi pada visi dan misinya hanyalah materialistis, matematis dan pragmatis, dengan mengenyampingkan hal berbau spiritual. Mempunyai IQ yang tinggi dalam dunia pendidikan memang penting, karena akan lebih memudahkan dalam menangkap materi pembelajaran, namun dalam kenyataannya orang yang memiliki IQ tinggi kurang baik dalah hal bersosialisasi dengan orang, hidupnya individualis tidak peka terhadap lingkungan. Oleh karena itu memiliki IQ yang tinggi saja tidak cukup, karena hakikatnya manusia adalah makhluk social yang tentunya saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya.

Setelah memiliki IQ yang baik, EQ atau kecerdasan dalam bagaimana berhubungan dengan orang lain, dengan teman sekelas, dengan dosen dan tentunya dengan masyarakat, karena mahasiswa dipersiapkan untuk terjun langsung dalam kehidupan masyarakat. Setelah memiliki IQ yang tinggi artinya kita dapat mendapatkan nilai yang baik dalam pelajaran dan juga kita telah memiliki EQ yang baik yaitu dapat bersimpati dan berempati terhadap orang lain, artinya kita mengerti bagaimana menempatkan diri kita dalam kehidupan bermasyarakat, mengerti bagaimana memotivasi diri kita sendiri. Namun ini semua belum cukup, ada suatu hal yang sering kita lupakan, contuhnya adalah jika seseorang yang mempunyai IQ tinggi, dia lulus kuliah dengan IPK cumlaude dan dikenal baik oleh setiap orang, setelah itu dia bekerja di suatu perusahaan bonafit dan mendapatkan jabatan yang tinggi dengan gaji yang tinggi. Menurut penglihatan kasat mata sudah dibilang sukses dan bahagia, namun apakah sebenarnya sudah bahagia? inilah sebenarnya inti dari kehidupan, yaitu mencari kebahagiaan, kebahagiaan yang hakiki akan terjadi jika kita dapat mengolah kecerdasan spiritual kita (SQ). dengan SQ kita dapat menyeimbngkan pekerjaan, keluarga dan trentunya yang paling utama adalah hubungan dengan Sang Pencipta alam semesta dan isinya ini. Jadi dalam dunia pendidikan IQ, EQ dan SQ haruslah seimbang, dengtan IQ yang baik seorang siswa akan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dengan EQ yang baik dia akan dapat bersosialisasi dengan baik, akan memiliki sifat jujur, dapat dipercaya, karena kejujuran sangatlah penting dalam dunia pendidikan, dia akan mengerjakan ujian dengan penuh kejujuran, mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, dan yang terakhir adanya SQ agar siswa memiliki kepercayaan diri, memiliki ketenangan hati dan tentunya mengetahui cara mendapatkan kebahagiaan. Karena dengan ketenangan hati proses belajar akan berjalan dengan baik, tidak ada rasa terpaksa, kita menjalaninya dengan senang hati dan tentunya akan lebih memudahkan dalam menangkap pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar